Friday 27 May 2016

Bagian Kamera dan Fungsinya

PANDUAN FOTOGRAFI UNTUK PEMULA

Bagian-bagian penting kamera
Bagian-bagian kamera secara umum terbagi dari : badan kamera, lensa, tombol-tombol menu, jendela bidik, layar LCD, tombol pematik, lampu flash, baterai, colokan kabel data, colokan charger, dan lubang tripod.
Di  antara semua itu, ada beberapa item yang perlu dibahas secara khusus disini mengingat fungsinya yang sangat vital bagi kinerja sebuah kamera.

LENSA

Dalam memotret, kita bisa mengatur fokus benda dengan memaju mundurkan lensa kamera.
Fungsi lensa yang utama adalah untuk mengatur besar kecilnya cahaya yang masuk ke dalam kamera dan juga untuk mengatur fokus obyek.
Secara garis besar jenis kamera berdasarkan jenis lensanya dibedakan menjadi dua .
Kamera dimana lensanya menyatu dengan badan kamera (fixed lens) dan tidak bisa diubah-ubah disebut dengan kamera digital point and shoot.
Yang termasuk kamera jenis ini adalah kamera pocket dan kamera prosumer.Jenis kamera ini lebih banyak mengandalkan setingan otomatis.
Sementara lensa yang bisa diganti ssesuai keinginan disebut kamera Single Lens Reflect (SLR).
Kamera yang biasa dipakai profesional ini lebih banyak mengandalkan setingan manual.
Kemampuan lensa mengambil gambar pada jarak tertentu disebut jarak fokus / focal lenght atau biasa disebut zoom, satuannya adalah mm.
Kamera digital pocket biasanya memakai jenis ini dengan rentang umumnya 35-100mm. Termasuk kategori small zoom.
Sementara itu pada kamera SLR standar, lensanya memiliki focal lenght 50mm. Biasa digunakan untuk pemotretan umum, karena jenis ini mirip angle mata manusia.
Lensa pada kamera SLR bisa diganti sesuai kebutuhan. Ada lensa wide angel dengan focus lenght <50 mm, fisheye antara 7-16 mm, super wide <24 mm, medium telephoto 85-135 mm, hingga super telephoto yang biasa digunakan paparazzi dengan focal lenght >300 mm.

SENSOR

Cahaya yang masuk melalui lensa kemudian akan diterima oleh sensor elektronik dalam kamera yang terbuat dari bahan semi konduktor.
Semakin besar intensitas cahaya yang masuk, maka gambar akan semakin terang.
Tingkat sensitifitas sensor ini dikenal dengan ISO.Semakin besar ISO yang dipilih, semakin menurunkan ukuran pixel sehingga kualitas gambar menurun.
ISO pada kamera pocket sangat bervariasi.Ada yang memiliki ISO terendah 100,80,sampai 50, sedangkan batas tertinggi mencapai 3200.
Cara mainnya, gunakan ISO tertinggi untuk memotret pada kondisi kurang cahaya (diatas angka 400), dan gunakan ISO sedang (200-400) untuk memotret pada kondisi cahaya normal.

KECEPATAN RANA dan DIAFRAGMA

Pengatur besar kecilnya cahaya yang masuk ke dalam kamera adalah kecepatan rana (Shuter speed) dan Diafragma (Aperture).
Namun kemampuan tersebut hanya dimiliki kamera berjenis prosumer dan SLR.
Sementara untuk kamera pocket yang notabene semuanya serba otomatis, pengaturan kecepatan dan diafragma ini sifatnya sangat terbatas.
Tapi tidak ada salahnya kita mengetahui sedikit tentang kecepatan rana dan diafragma ini, karena toh kamera pocket adalah turunan atau penyederhanaan dari kamera SLR.
Kecepatan Rana berfungsi mengatur seberapa lama cahaya mengenai sensor gambar.
Kecepatan ini ditandai dengan angka 1,2,3,15,30,60,125,500,1000,2000, bahkan ada kamera SLR yang mencapai 8000.
Setiap amgka berarti sepersekian detik (1/...).
Misalkan kecepatan diset ke angka 125, maka rana akan membuka dan menutup selama 1/250 detik.
Semakin rendah kecepatan rana, semakin lama dan semakin banyak cahaya yang masuk ke dalam kamera, begitupula sebaliknya.
Kecepatan tinggi mampu memotret obyek bagai diam meskipun sebenarnya ia dalam kondisi bergerak.
Butiran air yang menetes atau biji-bijian yang dilempar ke atas adalah beberapa contohnya.
Penggunaan kedua fasilitas tersebut tergantung prioritas mana yang akan dipilih fotografer.
Prioritas apakah yang akan digunakan seorang fotografer sangat tergantung dari foto  apa yang diinginkan.
Misalnya fotografer memilih bermain dengan kecepatan rendah untuk memberi efek bergerak pada aliran air terjun.
Akibatnya cahaya yang masuk akan semakin banyak.Untuk menghundari over exposure (cahaya berlebih), maka akan diimbvangi dengan membuka diafragma pada bukaan kecil (angka besar).
Begitu pula jika fotografer memilih prioritas diafragma dengan bukaan kecil, maka untuk menghindari under exposure (cahaya kurang), maka akan diimbangi dengan mengatur kecepatan pada angka rendah.
Alat yang digunakan untuk mengetahui apakah cahaya yang masuk sudah cukup, over exposure atau under exposure dinamakan Lighmeter.
Namun pada beberapa jenis kamera pocket yang telah tergolong canggih telah dilengkapi pengaturan pencahayaan yang lebih lengkap.
Yaitu menu (P), (A), dan (S).
(P) adalah bidikan program dimana diafragma akan diatur oleh kamera secara otomatis.
(A) adalah bidikan otomatis prioritas diafragma dimana kita tinggal memilih bukaan diafragma sesuka kita dan kamera secara otomatis akan menyesuaikan kecepatan rana.
(S) adalah bidikan otomatis prioritas shutter speed yaitu kita memilih kecepatan rana sesuai kebutuhan dan secara otomatis kamera akan menyesuaikan bukaan diafragmanya.
Di samping pengaturan cahaya, biasanya kamera pocket juga dilengkapi menu tambahan untuk berbagai kondisi pencahayaan, seperti landscape (pemandangan), sport(obyek bergerak), beach(cahaya pantai), potrait(close-up), dan sebagainya.
Sedangkan kecepatan rendah mampu memotret gambar slow motion dengan memberi efek gerak.
Misalnya, memotret kendaraan bermotor dengan menampakan pergerakannya.
Atau memotret pergerakan penari yang lemah gemulai, seolah-olah tangan sang penari menjadi banyak.

DIAFRAGMA

Sementara itu diafragma berfungsi mengatur besar kecilnya bukaan lensa, untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
Diafragma ditandai dengan angka f2, f4, f5, f6, f8, f11, f16, dan seterusnya.
Semakin kecil angka diafragma, semakin besar bukaan pada lensa dan semakin banyak cahaya yang masuk ke kamera.
Diafragma berfungsi mengatur ruang tajam dari obyek yang akan diabadikan.
Misalnya memotret pemandangan, bukaan diafragma kecil (angka besar) dengan tujuan memperlebar ruang tajam sehingga semua detail pemandangan diperoleh.
Sementara untuk foto close up, bukaan diafragma besar (angka kecil) akan mempersempit ruang tajam obyek, sehingga ruang di belakang obyek kabur atau blur.
Teknik ini biasanya digunakan untuk memotret detail obyek yang kecil, seperti bulir padi, bunga, tetes embun, dll.
Itulah kenapa teknik ini disebut juga foto makro, karena mampu memperlihatkan obyek kecil yang biasanya terabaikan oleh kita, menjadi tampak besar, mencolok, dan indah.

LAMPU FLASH

kemampuan lampu Flash yang built in pada kamera pocket sangat tebatas.
Penggunaan lampu flash umumnya mampu menghasilkan gambar yang cukup bagus pada jarak 1,5-3 meter.
Lebih dari itu, gambar akan semakin gelap.
BACA JUGA!!!
bagian kamera dan fungsinya

No comments:

Post a Comment